Riwayat Pendidikan
Saya memulai karier sebagai Dosen Fakultas Geografi (CPNS) tahun 2002 setelah lulus S1 (predikat cummlaude) di tahun yang sama. Sebagai seorang dosen muda, fokus utama saya adalah menempuh program S2 dan S3 sebagai tugas utama seorang dosen. Pada tahun 2004, saya memperoleh kesempatan untuk mengikuti training course dan internship di Laboratoire de Geographie Physique, Université Paris 1 Panthéon Sorbonne- CNRS, France selama 6 bulan, dengan pembiayaan dari European Project (AsiaLink). Pada tahun 2005-2006, saya melanjutkan program Master by Research dalam program Dynamiques des Milieux et Risques (Environmental Dynamic and Risks) di Universitas yang sama dengan predikat tesis terbaik. Pada tahun yang sama saya melanjutkan program Doktor dan selesai tahun 2009 pada saat umur saya 29 tahun dengan predikat très honorable avec les félicitation des jury (summa cummlaude).Selama menempuh program S3 saya memperoleh “Mahar Schuzenberger” medal yang diberikan oleh AFIDES (French-Indonesian Association for Scientific Development) di KBRI Paris, 17 Oktober 2008. Program Doktor tersebut memberikan kesempatan yang sangat baik untuk membangun jejaring penelitian dengan beberapa institusi di Eropa (Swiss, Jerman, Belanda, Italia, Perancis) yang menjadi modal awal saya untuk mendayagunakan jejaring tersebut membangun reputasi Fakultas Geografi. Setelah selesai program Doktor, hubungan baik dengan supervisor tetap terjaga sampai sekarang sehingga memberikan kesempatan kepada 4 orang yang menempuh program S3 di Laboratorium yang sama (dimana saya berkesempatan menjadi penguji dan juga co-supervisor) dan saat ini semuanya menjadi dosen di Fakultas Geografi. Para dosen muda yang menempuh S3 di Perancis tersebut semuanya tergabung dalam joint project yang kami bangun bersama supervisor saya (Prof. Franck Lavigne). Setelah lulus, Prof. Franck Lavigne tetap menjadi mentor dan selalu menjadi guidence dengan membuka dan mengenalkan kepada semua jejaring yang beliau miliki.
Rekam jejak profesional/ manajerial
Tahun 2009 setelah menyelesaikan program S3, Dekan Fakultas Geografi periode 2008-2012 (Prof. Dr. Suratman, M.Sc) memberikan tugas kepada saya untuk membantu membangun Biro Kerja Sama Luar Negeri bersama Prof. Dr. rer nat. Muh Aris Marfai, M.Sc dalam rangka membuka dan membangun jejaring kerja sama internasional di Fakultas, dan selama 2009 – 2014 jejaring kerja sama internasional di Fakultas Geografi terbangun, dengan salah satu capaiannya adalah membangun konsorsium Center for Natural Resources and Development (4 benua 10 negara, 11 universitas) yang dibeayai oleh DAAD, Partnership on Ecosystem-based Disaster Risk Reductio-UNU-UNEP, Twincle Program (Fakultas Geografi – Chiba University), Sedimer Research Project yang dibeayai oleh Axa Research Fund Paris-Perancis. Pada tahun 2010 saat terjadi Erupsi Gunungapi Merapi, bersama Pusat Studi Bencana dan Sekolah Pascasarjana, atas mandat dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, kami merintis Program Studi S2 Magister Manajemen Bencana yang berdiri pada tahun 2011, dimana saya juga diberi amanah untuk menjadi sekretaris program studi (2011 – 2014), dengan tugas utama mengusahakan beasiswa untuk mahasiswa Prodi S2 MMB, membangun jejaring dan menyusun akreditasi, sehingga alhamdulillah program studi tersebut terakreditasi A.
Sejak tahun 2014, amanah yang diberikan di Fakultas Geografi dan di Sekolah Pascasarjana saya selesaikan seiring adanya amanah baru dari Rektor UGM (Prof. Dr. Pratikno) untuk menjalankan tugas sebagai Sekretaris Direktorat Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional di bawah supervisi/bimbingan Wakil Rektor bidang Kerja Sama dan Alumni (Prof. Ir. Dwikorita Karnawati., M.Sc., Ph.D) dan Direktur Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional (drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D). Amanah tersebut saya lanjutkan seiring perubahan kepemimpinan di UGM pada tahun 2014 dimana Prof. Ir.Dwikorita Karnawati., M.Sc., Ph.D menjadi Rektor UGM periode 2014 - 2017. Dibawah supervisi Prof. Dr. Paripurna, SH., M.Hum., LLM, sebagai Wakil Rektor Wakil Rektor bidang Kerja Sama dan Alumni dan Dr. Anna Marie Wattie (alm) sebagai Direktur Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional.
Sejak 2017 sampai 2021, saya diberi amanah oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono., M.Eng., D.Eng untuk untuk membantu beliau sebagai Direktur Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional dibawah supervisi Prof. Dr. Paripurna, SH., M.Hum., LLM, sebagai wakil Rektor Wakil Rektor bidang Kerja Sama dan Alumni. Tugas utama saya adalah mengembangkan jejaring nasional dengan mitra strategis secara multiple helix, jejaring internasional dan hubungan alumi.
Selama 7 tahun menjalankan tugas di Kantor Pusat UGM hal-hal strategis yang kami kembangkan antara lain:
1. Jejaring internasional
Fokus utama dalam membangun jejaring internasional adalah meningkatkan reputasi UGM di dunia global dengan berbagaimacam strategi antara lain: (1) peningkatan in-bound student dengan promosi aktif program-program internasional yang ada di masing-masing fakultas khususnya program internasional (IUP), skema double degree maupun skema joint supervision. Selain itu, mulai tahun 2017 UGM meluncurkan program Gadjah Mada International Fellowship Program (GMIF) yaitu program beasiswa S2 dan S3 bagi mahasiswa asing di wilayah-wilayah Asia, Afrika dan Oceania. Setiap tahun UGM memberikan slot 15 – 20 beasisiwa. Selain program GMIF, UGM juga mengelola skema beasisiwa Kemitraan Negara Berkembang (Kemendikbudristek) dan juga Non Alignment Movement Center (NAM Center) (Kemenlu). Mulai tahun 2020, melalui kerja sama Kedutaan Besar Norway untuk ASEAN, AUN dan AUN-BE, UGM mengelola beasiswa khusus S2 Sustainable Management. Selain program degree, UGM juga melakukan akselerasi program-program internasional berupa Hibah Summer Course Lintas Disiplin (15 – 20 / judul per tahun), dengan target, jumlah mahasiswa asing dan dosen asing meningkat jumlahnya dan membawa impak yang besar terhadap luaran akademik di UGM. (2) peningkatan outbound mobility baik bagi para dosen dan mahasiswa. Mulai tahun 2021, UGM mengikuti program Indonesian International Student Mobility Award yang dibeayai oleh Kemendikbudristek. Pada tahun 2021 ini, UGM memperoleh slot terbanyak dengan jumlah mahasiswa 109 yang diterima, (3) Immigration office di UGM F-11 yang merupakan joint-office antara UGM dan Kantor Imigrasi untuk melayani mahasiswa asing yang akan memperpanjang izin tinggal dan tidak perlu datang ke kantor imigrasi, selain itu, kantor tersebut digunakan untuk layanan paspor bagi dosen, tendik dan keluarga inti serta mahasiswa yang membutuhkan.
Kemitraan Multiple-Helix
Menginisiasi, mengembangkan dan memfasilitasi kerja sama dengan unit kerja di lingkungan UGM dalam rangka mengakselerasi capaian tridharma PT dan juga pendanaan kreatif di UGM. Selain itu, DKAUI bertugas untuk mewujudkan tata kelola kerja sama yang transparan, akuntabel, berbasis output, outcome dan impact dan berkelanjutan. Selama kurun waktu 2017 – 2021, UGM menggalakkan kerja sama strategis dengan industri terutama dalam pendanaan kreatif dan hilirisasi produk-produk penelitian serta pengembangan infrastruktur kampus. Selain itu, dalam hal tata kelola kerja sama, pengembangan dan perbaikan basisdata digital Lentera telah dilakukan. Lentera digunakan sebagai instrumen dalam monitoring kerja sama, dan saat ini sudah terkoneksi dengan simkeu. Selama kurun waktu 2020/2021 UGM memiliki sebanyak 341 MoU dan 1470 PKS, sehingga 1 MoU rata-rata menghasilkan 4,3 PKS.
Hubungan alumni dan pengembangan karier lulusan
Alumni merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah universitas. Tidak ada universitas besar di dunia ini tanpa ada kontribusi dari alumni. Tugas Hubungan Alumni antara lain mempererat hubungan alumni dengan universitas baik secara individu maupun secara kelembagaan melalui Kagama. Sampai saat ini, jumlah alumni UGM mencapai 345.825 orang. Program strategis yang dikembangkan antara lain: (1) UGM Career, (2) Tracer Study dan Survei Alumni, (3) Series Webinar UGM – Kagama dengan topik-topik strategis, (4) Kartu Gama Co-Brand, (5) joint secretariat Hubungan Alumni –PP Kagama (6) beasiswa Kagama, (7) UGM menyapa alumni. Sejak Pandemi 2020 lalu, kegiatan sinergi UGM – Kagama meningkat signifikan dengan melibatkan lebih banyak alumni.
Pendanaan kreatif melalui Sahabat UGM
Platform ini dirintis dan didirikan sebagai platform donasi yang bersifat crowdfunding bagi para Sahabat UGM yang peduli akan pentingnya pendidikan bagi generasi penerus. Platform ini dirancang untuk merespon antusiasme publik yang memiliki keinginan yang tinggi untuk berkontribusi bagi UGM. Platform sahabat UGM memungkinkan para sahabat untuk dengan mudah memberikan donasi berupa dana abadi melalui smartphone, semudah menggerakkan jari.. Dana Abadi merupakan dana investasi yang diperoleh dari donasi oleh sahabat UGM baik alumni maupun non-alumni, baik individu, organisasi, maupun Lembaga yang diinvestasikan. Dana Abadi didayagunakan dalam investasi jangka panjang yang menguntungkan dengan risiko yang terukur. Platform Sahabat UGM dilaunching oleh Bapak Rektor UGM pada saat Dies Natalis UGM ke 69 pada Desember tahun 2018 lalu. Selama kurun waktu 2,5 tahun program ini telah mengumpulkan dana abadi sebesar Rp 53 miliar lebih dengan jumlah transaksi donasi sebesar 6.965 kali.