Abstract |
: |
Semakin terbatasnya lahan dan air menuntut budidaya udang dilakukan secara intensif dengan padat tebar tinggi dan hemat air. Namun masalah yang timbul adalah ketersediaan oksigen harus tinggi dan gas beracun rendah, dan penggunaan Microbubble Generator (MBG) dapat mengatasinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh penggunaan MBG terhadap kualitas air, terutama oksigen terlarut dan gas amonia (NH3), kuantitas dan kualitas limbah; 2) pengaruh MBG terhadap performa udang budidaya: pertumbuhan, sintasan, efisiensi pakan dan kelimpahan bakteri patogen; dan 3) mengetahui produktivitas, struktur pembiayaan dan analisis usaha pembesaran udang dengan teknologi resirkulasi. Penelitian dilaksanakan dengan mengadakan pembesaran udang vanname menggunakan bak plastik dengan teknologi air re-sirkulasi dengan 3 perlakuan: aerasi MBG dan aerasi konvensional serta tanpa aerasi (kontrol). Masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Bak plastik ukuran 1x1x1,2 m2 kedalaman air 1,0 m (volume 1,0 ton) ditebari benur PL-8 dengan kepadatan 200 ekor/m3. Budidaya udang dilakukan sesuai menggunakan pedoman SNI budidaya udang vaname secara intensif. Pemeliharaan dilakukan selama 4 bulan dan tiap hari udang diberi pakan komersial dengan ransum sesuai dengan umur udang. Pertumbuhan, kualitas air dan limbah diamati setiap 2 minggu sekali. Parameter meliputi oksigen terlarut (DO) dan NH3 serta kualitas air yang lain: suhu air, kecerahan, kekeruhan, salinitas, CO2 bebas, pH, alkalinitas, Nitrat, Fosfat dan air limbah serta bakteri total dan pathogen (Vibrio sp.). Pengamatan kualitas air menggunakan YLC Water Quality Checker dan metode titrasi in situ dan di laboratorium. Limbah diambil dengan cara disipon, dikering-anginkan kemudian ditimbang dan diambil sampel untuk pengamatan: BOD (5 hari), C, N dan P total. Data kualitas air dan biologi udang dianalisis secara statistik, sedangkan kelimpahan bakteri dan limbah dianalisis secara diskriptif. |