Title | : | Aplikasi Sistem Integrated Multi Trophic Aquaculture (IMTA) pada Budidaya Ikan Kerapu Sistem Intensif untuk Perikanan Berkelanjutan |
Author | : | |
Date | : | 27 2021 |
Abstract | : | Kebutuhan akan konsumsi produk-produk perikanan secara global terus mengalami peningkatan. Namun demikian produk perikanan tangkap relatif stabil pertumbuhannya, sehingga untuk mencukupi kebutuhan pangan dunia terhadap produk-produk perikanan perlu dilakukan dengan menggenjot dari sektor perikanan budidaya. Perikanan budidaya yang produktif, efisien dan ramah lingkungan sangat diperlukan untuk mendukung ketahanan dan keamanan pangan dunia. Integrated Multi Trophic Aquaculture (IMTA) merupakan salah satu sistem yang memanfaatkan proses multi trofik alamiah sebagai suatu sistem budidaya dengan pengelolaan berbasis ekologi yang diharapkan mampu memberikan diversitas produk yang lebih tinggi dan ramah lingkungan melalui penggunaan spesies budidaya yang bersifat saling melengkapi/komplementer. Namun demikian kombinasi spesies-spesies yang akan dipelihara bersama ini harus dipilih secara hati-hati sesuai dengan kondisi dan kriteria hidupnya. Peran saling melengkapi (komplementer) dengan spesies lain dalam sistem, kemampuan adaptasi dengan habitat, tingkat teknologi budidaya dan kondisi lingkungan setempat juga harus diperhatikan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan mengevaluasi kemampuan berbagai spesies dalam pengambilan nutrien dari sistem budidaya ikan/udang intensif, implementasi sistem IMTA, serta evaluasi dan pengembangan IMTA. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui komoditas jenis rumput laut dan kerang yang paling efektif dan ekonomis yang akan digunakan sebagai komoditas dalam IMTA. Kombinasi spesies-spesies yang akan dipelihara bersama ini harus dipilih secara hati-hati sesuai dengan kondisi dan kriteria hidupnya. Peran saling melengkapi (komplementer) dengan spesies lain dalam sistem, kemampuan adaptasi dengan habitat, tingkat teknologi budidaya dan kondisi lingkungan setempat juga harus diperhatikan. Penerapan IMTA yang efektif membutuhkan pemilihan, pengaturan, dan penempatan dari berbagai komponen atau spesies, sehingga dapat menangkap bahan limbah partikulat dan terlarut yang dihasilkan oleh ikan yang dipelihara [2]. Pengembangan IMTA diperairan terbuka Cebu selatan, Filipina menggunakan kombinasi spesies lokal yang tersedia, yaitu abaloneheteroclada dan Eucheuma denticulatum) sebagai spesies ekstraktif anorganik [4]. IMTA di Kanada menggunakan rumput laut jenis Laminaria sacharina dan Alaria esculenta, kerang (Mytillus edulis) dan salmon atlantik [5]. Gracilaria vericulophylla juga telah terbukti efisien sebagai biofilter dan potensial secara ekonomi dalam IMTA yang diterapkan di Portugis [6]. Bahkan di Spanyol telah menggunakan makroalga jenis Sacharina latissima [7] dan Caprellids (Amphipoda) sebagai dentrivorus yang memanfaatkan sisa pakan dan feses dalam pengembangan sistem IMTA [8]. |
Group of Knowledge | : | Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan |
Original Language | : | Bahasa Indonesia |
Level | : | Nasional |
Status | : |