| Abstract |
: |
Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber daya alam termasuk minyak dan gas bumi (migas). Namun, sejak tahun 2004, seiring dengan meningkatnya laju konsumsi energi, Indonesia telah menjadi net importer minyak. Oleh karena itu, pemerintah bersama para pemangku kepentingan bidang energi, termasuk akademisi harus berusaha mengatasi kondisi ini. Salah satunya adalah memanfaatkan biomassa mikroalga untuk memproduksi bio-crude oil sebagai substitusi bahan bakar fosil. Mikroalga dapat diubah menjadi bio-crude oil dengan dua tahapan yaitu: a) kultivasi mikroalga, dan b) proses konversi mikroalga menjadi bio-crude oil.
Pada tahun kedua dilakukan penambahan kapasitas kultivasi mikroalga co-culture hingga 10.000 L. Mikroalga basah akan digunakan untuk melakukan optimasi kondisi operasi alat pirolisis, mini hydrothermal liquefaction (HTL) dan microwave. Pada akhir tahun kedua akan dilakukan uji teknologi serta produk konversi mikroalga menjadi bio-crude oil dengan pirolisis, HTL, dan microwave. Yield optimum bio-crude oil dengan pirolisis, HTL, dan microwave berturut-turut adalah ±35% (suhu 500oC) 2,25% (rasio biomassa-air 1:20, suhu 250 °C, waktu tinggal 10 menit), dan 5,56% (suhu 70oC, rasio biomassa-solven 1:7, waktu 15 menit).
Luaran yang dicapai adalah dokumen hasil uji laik industri kultivasi mikroalga sistem terbuka dan tertutup untuk memproduksi biomassa mikroalga (baik dalam bentuk dokumen dan audio visual), 1 (satu) artikel telah terbit di International Journal of Technology, 1 (satu) artikel telah disubmit dalam tahap review di Korean Journal of Chemical Engineering, 1 (satu) Paten Sederhana “Reaktor Microwave untuk Pembuatan Bio-crude Oil dari Microalgae” telah terdaftar di Ditjen Kekakyaan Intelektual Kemenkumham, 2 (dua) Paten Sederhana dengan judul “Sistem Ekstraksi Soxhlet dengan Pemanas Microwave” dan “Media FIKOGAMA-2 untuk Meningkatkan Pertumbuhan Mikroalga Spirulina Skala Massal Sistem Tertutup” yang telah diajukan aplikasi pendaftarannya ke Ditjen Kekakyaan Intelektual Kemenkumham melalui Direktorat Penelitian UGM. Sedangkan purwarupa/prototipe kultivasi mikroalga telah diterapkan skala massal kapasitas 100.000 liter medium di Nogotirto Algae Park. |
