Title | : | Bio-crude Oil dari Biomassa Mikroalga |
Author | : | |
Date | : | 2018 |
Abstract | : | Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber daya alam termasuk minyak dan gas bumi (migas). Namun, sejak tahun 2004, seiring dengan meningkatnya laju konsumsi energi, Indonesia telah menjadi net importer minyak. Oleh karena itu, pemerintah bersama para pemangku kepentingan bidang energi, termasuk akademisi harus berusaha mengatasi kondisi ini. Salah satunya adalah memanfaatkan biomassa mikroalga untuk memproduksi bio-crude oil sebagai substitusi bahan bakar fosil. Mikroalga dapat diubah menjadi bio-crude oil dengan dua tahapan yaitu: a) kultivasi mikroalga, dan b) proses konversi mikroalga menjadi bio-crude oil. Pada tahun pertama penelitian dikembangkan kultivasi mikroalga co-culture sistem terbuka (open pond), optimasi kondisi operasi alat mini Hydrothermal Liquefaction (HTL) tahap 1 dan trial run alat microwave untuk mengonversi mikroalga hasil kultivasi menjadi bio-crude oil. Untuk kultivasi mikroalga, kultur campuran dari isolat alami Glagah memiliki pertumbuhan dan berat kering yang sama dengan monokultur Chlorella zofingiensis pada kultivasi skala laboratorium. Selain itu, kultur campuran dari isolat alami Glagah memiliki kandungan lipid yang sama dengan monokultur Chlorella zofingiensis pada kultivasi skala laboratorium. Untuk mengetahui karakteristik pada kultivasi massal, kultur mikroalga memerlukan peningkatan skala kultivasi di kolam dengan kapasitas lebih besar di Nogotirto Algae Park. 4. Kultivasi mikroalga skala massal untuk spesies Spirulina sp. dapat dijalankan dengan sistem terbuka (open pond) dengan siklus hidup ±120 hari. Sedangkan untuk konversi mikroalga menjadi bio-crude oil, mikroalga Spirulina sp. mempunyai karakteristik bahan baku dan menghasilkan bio-crude oil yang lebih baik dibandingkan dengan Skeletonema sp. |
Group of Knowledge | : | Teknik Kimia |
Original Language | : | Bahasa Indonesia |
Level | : | Nasional |
Status | : |
No | Title | Action |
---|