Title | : | Deteksi Koinfeksi Bakteri dan Jamur pada Pasien dengan COVID-19 Gejala Berat dengan Kultur Sputum |
Author | : | |
Date | : | 14 2022 |
Abstract | : | Kasus COVID-19 dapat disertai dengan terjadinya koinfeksi oleh patogen lain baik virus, bakteri, maupun jamur. Koinfeksi pada COVID-19 terjadi terutama pada pasien yang bergejala berat. Sementara itu, adanya koinfeksi sendiri dapat memperberat progres penyakit dan berpengaruh terhadap prognosis dari pasien. Pasien COVID-19 dengan gejala berat seringkali diberi terapi antibiotik karena kemungkinan adanya infeksi bakteri pada kondisi tersebut tidak dapat disingkirkan, meskipun tidak ada diagnosis definitif yang membuktikan koinfeksi maupun superinfeksi bakteri. Selain itu ada kecenderungan peresepan antibiotik secara berlebihan pada pasien COVID-19 terutama yang dirawat inap di rumah sakit, yang sebetulnya tidak bermanfaat. Akibatnya, angka resistensi terhadap antimikroba meningkat dengan pesat di era pandemi ini. Sejauh ini di Indonesia belum banyak dilakukan studi mengenai koinfeksi pada COVID19, sehingga belum ada data mengenai prevalensi dan jenis patogen penyebab koinfeksi yang sering ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis patogen bakteri maupun jamur yang menyebabkan koinfeksi pada pasien COVID-19 dengan gejala berat yang menjalani perawatan intensif di RS di Yogyakarta, serta untuk mendapat gambaran mengenai sensitivitas antimikroba dari patogen penyebab koinfeksi tersebut. Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan gambaran untuk evaluasi pemberian terapi antimikroba pada pasien COVID-19 dengan gejala berat dalam perawatan intensif. |
Group of Knowledge | : | Mikrobiologi Klinik |
Original Language | : | Bahasa Indonesia |
Level | : | Nasional |
Status | : |
No | Title | Action |
---|---|---|
1 |
11_ dr_ Nenes Prastiwi.pdf
Document Type : Kontrak
|
View |