Title | : | Edukasi tentang Thalassemia untuk Penyuluh Agama, Penghulu, Tenaga Kesehatan dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di Kabupaten Sleman |
Author | : |
Dr. dr. Tri Ratnaningsih, Sp.PK(K).,M.Kes. (1) Dr. dr. Umi Solekhah Intansari, M.Kes., Sp.PK(K) (2) Prof. dr. Budi Mulyono, Sp.PK.(K).,MM (3) Dr. dr. Osman Sianipar, M.Sc., Sp.PK. (4) Dr.dr. Usi Sukorini, Sp.PK(K)., M.Kes. (5) Dr. dr. Teguh Triyono, M.Kes., Sp.PK.(K) (6) dr. Elizabeth Henny Herningtyas, M.Si., Ph.D. SpPK(K) (7) dr. Arum Tri Wahyuningsih, Ph.D., Sp.PK (8) dr. Rahmat Dani Satria, M.Sc., Sp.PK. (9) dr. Fuad Anshori, M.Sc.,Sp.PK(K). (10) dr. Nur Imma Fatimah Harahap, Ph.D. (11) dr. Isanawidya Hikmah Paramita, S.Ked. (12) dr. Riswan Hadi Kusuma, M.Sc., Sp.PK(K) (13) Dr. dr. Andaru Dahesi Dewi, M.Kes., SpPK(K) (14) dr. Windarwati, Sp.PK(K)., M.Sc. (15) dr. Ira Puspitawati, M.Kes., Sp.PK(K). (16) dr. Riat El Khair, M.Sc., Sp.PK. (17) dr. Setyawati, Sp.PK.(K). (18) Dr. dr. Siti Muchayat Purnamaningsih, MS., Sp.PK(K) (19) dr. Alexandra Widita, M.Sc., Sp.A. (20) Dr. dr. Emy Huriyati, M.Kes. (21) dr. Mardiah Suci Hardianti, Ph.D. Sp.PD-KHOM (22) Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc. (23) Indra Lesmana, S.Si., M.Sc. (24) Dr. Nida Ul Hasanat, M.Si., Psikolog (25) Suparwati, S.E. (26) Farid Abdullah, A.Md. (27) |
Date | : | 11 2023 |
Abstract | : | Talasemia adalah penyakit keturunan yang menyebaban sel darah merah mudah rusak sebelum waktunya/hemolisis. Penyakit ini menimbulkan beban kesehatan maupun psikososial yang berat untuk penderita dan keluarga dan menjadi beban biaya kesehatan yang tinggi untuk pemerintah. Talasemia merupakan penyakit genetik yang dapat dicegah pewarisannya dengan menghindari perkawinan sesama pembawa sifat talasemia. Studi menunjukkan bahwa program pencegahan talasemia mayor akan lebih menguntungkan dibandingkan mengobati pasien yang terus bertambah. Program pencegahan tersebut bertujuan untuk mencegah lahirnya pasien talasemia mayor. Skrining talasemia pada usia subur dan dilanjutkan dengan diagnosis prenatal (sebelum kelahiran), merupakan salah satu cara pencegahan. Berdasarkan hasil assessment dari Health Technology Assessment (HTA) Indonesia tahun 2010, biaya pemeriksaan skrining talasemia sekitar Rp 400.000/orang (untuk saat ini sekitar Rp 700.000/orang), sedangkan biaya penanganan seorang pasien sekitar Rp 300 juta (untuk saat ini berkisar Rp 700 juta/orang) yang setara dengan biaya skrining talasemia untuk sekitar 750 orang (HTA-Indonesia, 2010). Upaya lintas sektor dibutuhkan untuk menurunkan prevalensi talasemia, Fasilitas layanan kesehatan bertugas untuk skrining medis dan laboratorium. KUA (Kantor Urusan Agama) pada tahapan persiapan pranikah, dan Dinas Pendidikan melakukan edukasi untuk menambah pengetahuan dan pemahaman siswa tentang penyakit talasemia dan pencegahannya. Dengan ini, kami ingin mengadakan acara seminar untuk mengupdate pengetahuan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Sleman mengenai topik talasemia untuk membantu meningkatkan upaya menurunkan prevalensi talasemia dengan menanngkap sedini mungkin agar kemudian dapat ditatalaksana lebih awal. |
Group of Knowledge | : | |
Original Language | : | |
Level | : | Nasional |
Status | : |
No | Title | Action |
---|---|---|
1 |
LPJ Pelatihan Petugas KUA.pdf
Document Type : Full Dokumen
|
View |
2 |
Surat Keterangan LPPT Kegiatan PkM Edukasi Thalassemia untuk Penyuluh Agama, Penghulu, NaKes dan PLKB di Kabupaten Sleman.pdf
Document Type : Surat Tugas / SK
|
View |
3 |
SK PkM Edukasi Penyuluh Agama, Petugas KUA, Tenaga Kesehatan dan PLKB.pdf
Document Type : Surat Tugas / SK
|
View |