ACADSTAFF UGM

CREATION
Title : EFEKTIVITAS BEBERAPA JENIS RUMPUT LAUT SEBAGAI BIOFILTER RAMAH LINGKUNGAN PADA LIMBAH NUTRIEN BUDIDAYA IKAN/UDANG UNTUK PENINGKATAN POTENSI DAN KEBERLANJUTAN
Author :
Date : 11 2021
Abstract : Kegiatan budidaya udang menunjukkan peningkatan yang signifikan di seluruh dunia dan berkontribusi penting terhadap produksi budidaya dunia. Udang merupakan komoditas unggulan ekspor perikanan nasional. Berdasarkan volume produksi 2013-2018 produksi udang nasional memperlihatkan tren pertumbuhan yang positif dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 15,7% (KKP, 2018). Peningkatan kegiatan budidaya tersebut seharusnya diimbangi juga dengan peningkatan perhatian terhadap timbulnya dampak pada lingkungan. Dampak lingkungan yang paling utama dalam kegiatan budidaya adalah produk sampingan berupa limbah dan adanya potensi eutrofikasi pada perairan sekitar. Eutrofikasi lingkungan sekitar budidaya udang dapat terjadi melalui 2 cara, yaitu penambahan bahan organik secara langsung dan melalui stimulasi terhadap produksi primer karena adanya masukan nitrogen dan fosfat anorganik (Silva, 2013). Sisa pakan, feses, plankton yang mati, dan padatan tersuspensi maupun terlarut merupakan sumber bahan organik pada tambak budidaya dan akan berdampak pada pencemaran perairan di muara sungai dan laut (Ridwan et al., 2016). Pengkayaan unsur hara (eutrofikasi) dapat menyebabkan terjadinya blooming algae yang berakibat pada rendahnya kadar oksigen terlarut yang berbahaya untuk kehidupan biota akuatik (Harianja et al., 2018). Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan eutrofikasi adalah mengurangi unsur hara yang terkandung dalam air budidaya udang untuk sebelum dibuang ke perairan umum. Perbaikan kualitas perairan budidaya dapat dilakukan secara biologis menggunakan tumbuhan air, salah satunya adalah rumput laut. Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan volume produksi yang tinggi pula. Tahun 2018, rumput laut memiliki nilai produksi tertinggi pada perikanan budidaya di Indonesia, mencapai 10.547.552,11 ton (KKP, 2018). Makroalga sebagai biofilter akan memanfaatkan sisa metabolisme organisme yang dibudidaya dan nutrien yang terkandung dalam air budidaya sebagai nutrisi untuk mendukung pertumbuhannya, menyerap CO2, dan menghasilkan O2 untuk lingkungan. Integrasi ini akan saling menguntungkan bagi organisme karena adanya bioremediasi pada nutrisi dan peningkatan produktivitas per unit budidaya (Marinho-Soriano et al., 2009). Perbaikan kualitas air limbah harus dilakukan agar dapat dimanfaatkan kembali (resirkulasi) untuk budidaya yang lebih efisien, serta mengurangi dampak eutrofikasi di perairan terbuka yang dapat mengakibatkan blooming alga beracun. Untuk itu perlu dikembangkan penelitian perbaikan kualitas air limbah menggunakan rumput laut sebagai biofilter yang ramah lingkungan. Kemampuan penyerapan dan pertumbuhan masing-masing jenis rumput laut sebagai biofilter perlu diteliti untuk mengetahui efektivitas dan nilai ekonomis rumput laut yang digunakan menuju perikanan berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Mengetahui potensi rumput laut jenis hijau, cokelat, dan merah sebagai biofilter limbah nutrien tambak udang/ikan. b. Mengetahui kepadatan rumput laut jenis hijau, cokelat, dan merah untuk efektivitas biofilter limbah nutrien tambak udang/ikan. c. Mengetahui pertumbuhan rumput laut jenis hijau, cokelat, dan merah yang dimanfaatkan sebagai biofilter limbah nutrien tambak udang/ikan.
Group of Knowledge : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Original Language : Bahasa Indonesia
Level : Nasional
Status :
Document
No Title Document Type Action
1 Surat Tugas Penerima RTA 2021.pdf
Document Type : Surat tugas
Surat tugas View