Title | : | Evaluasi Pelayanan dan Pengelolaan OBAT, BMHP, ALKES PONED di Puskesmas Kabupaten Brebes |
Author | : |
Prof. Dr. Satibi, S.Si., M.Si. Apt. (2) Dr. apt. Dwi Endarti, S.F., M.Sc. (3) |
Date | : | 0 2018 |
Keyword | : | Puskesmas PONED, obat, BMHP, alkes Puskesmas PONED, obat, BMHP, alkes |
Abstract | : | Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 74 Tahun 2016 menjadi acuan dalam menyelenggarakan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas. Tujuan penelitian ini, 1). Mengevaluasi pelayanan dan pengelolaan, 2). Mengidentifikasi faktor pendukung, faktor penghambat pelayanan dan pengelolaan, 3) Merumuskan solusi untuk meningkatkan pelayanan, pengelolaan obat, BMHP (Bahan Medis Habis Pakai), alkes (alat kesehatan) PONED (Program Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) di puskesmas Kabupaten Brebes. Penelitian deskriptif dengan observasi LPLPO (Laporan Pemakain dan Lembar Permintaan Obat) 22 puskesmas PONED tahun 2016, evaluasi kesesuaian dengan DOEN (Daftar Obat Esensial Nasional), Fornas (Formularium Nasional), Daftar Tilik, ketersediaan, kecukupan, persentase dan nilai rusak, kadaluarsa, rata-rata waktu kekosongan, wawancara mendalam pengelola obat, Kepala Seksi Farmasi, Kepala Bidang KIA Gizi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes untuk mengidentifikasi faktor pendukung, penghambat dan merumuskan solusi perbaikan menggunakan Basic Priority Rating Scale (BPRS). Hasil penelitian: 1) pelayanan, pengelolaan obat, BMHP, alkes PONED oleh Apoteker 54,55-59,09 %, TTK 27,27-31,82 %, non farmasi 13,64%, pelayanan farmasi klinik belum maksimal. Kesesuaian obat, BMHP, alkes PONED dengan DOEN, Fornas, Daftar Tilik, ketersediaan, kecukupan di puskesmas PONED dengan apoteker tinggi dari TTK dan non farmasi, belum mencukupi kebutuhan puskesmas. Persentase rata-rata waktu kekosongan obat dengan apoteker lebih rendah dari TTK dan non farmasi, 2) Permenkes Nomor 74 Tahun 2016 menjadi faktor pendukung pelayanan, pengelolaan, kurangnya apoteker, komunikasi di internal PONED menjadi faktor penghambat, 3) solusi untuk perbaikan seperti pemenuhan apoteker di puskesmas PONED, evaluasi sistem perencanaan, pengadaan di BLUD puskesmas, permintaan ke Dinkes Provinsi, pembinaan dan pelatihan rutin. Secara umum pelayanan dan pengelolaan obat, BMHP, alkes PONED di puskesmas PONED Kabupaten Brebes belum sesuai standar. |
Group of Knowledge | : | Farmasi Umum dan Apoteker |
Original Language | : | Bahasa Indonesia |
Level | : | Nasional |
Status | : |
Published
|
No | Title | Action |
---|---|---|
1 |
15 JMPF evaluasi obat PONED.pdf
Document Type :
|
View |