| Abstract |
: |
Feline urolithiasis syndrome (FUS) merupakan penyakit akibat adanya sumbatan batu (urolit/kalkuli) pada saluran urinari. Kasus FUS merupakan penyakit urinari yang paling banyak ditemukan di Klinik Hewan Dept. IPD selama tahun 2017. Penyebab utama terjadinya FUS belum diketahui dengan pasti. Beberapa predisposisi yang dicurigai menjadi faktor resiko FUS diantaranya adalah jenis kelamin, pakan, metode pemeliharaan, skor kondisi tubuh, musim, dan jenis ras kucing. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kasus FUS pada kucing secara komprehensif. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran klinis dan laboratoris pada kucing yang mengalami FUS dan faktor resiko penyebab terjadinya FUS. Kucing yang memiliki riwayat dan gejala pada saluran urinari seperti hematuria, pollakiuria, stranguria, dan anuria digunakan dalam penelitian ini. Semua kucing diperiksa secara klinis terutama palpasi vesika urinaria dan inspeksi penis. Pemeriksaan laboratoris dilakukan melalui uji urinalisis (darah, glukosa, leukosit, protein, urobilinogen, nitrit, bilirubin, dan berat jenis), hematologis (PCV, RBC, HB, WBC, TPP, Fibrinogen, MCV, MCH, MCHC, Diff. WBC), mikroskopis urin (Quantitative stone analyzer), dan ultrasonografi (USG). Pada kucing yang terdiagnosa FUS dilakukan kajian dengan pendekatan descriptive-clinical case study untuk menganalisa faktor resiko dan kaitan antara gejala klinis dengan temuan laboratoris. Penelitian ini akan memberikan kontribusi yang diperlukan dalam mengungkap kasus FUS serta bagaimana penanggulangannya, sekaligus dapat digunakan sebagai materi pembelajaran yang sangat baik bagi mahasiswa FKH UGM. Diharapkan melalui penelitian ini akan memberikan informasi klinis yang dapat digunakan oleh praktisi dokter hewan dalam praktek pelayanan medis kesehatan hewan. Penelitian ini mendukung roadmap penelitian fakultas dan masuk dalam satu satu 10 bidang unggulan UGM, terutama bidang Kesehatan, Penyakit Tropis, Gizi, dan Obat. |
