Title | : | Identifikasi Penyakit Paru-Paru pada Pasein COVID-19 menggunakan Sistem Pakar dengan Metode Naive Bayes Classifier |
Author | : | |
Date | : | 22 2021 |
Abstract | : | Coronavirus 2019 (COVID-19) merupakan penyakit virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang telah menyebar di tahun 2020. Gejala umum berupa demam, batuk, dan kesulitan bernapas. Kasus virus corona hingga 8 Maret 2021, terdapat sekitar 116.710.429 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang tersebar di lebih dari 192 negara, dimana ditemuan 2.591.024 kematian dan 66.011.989 berhasil pulih. Indonesia kini berada di peringkat 18 sebagai negara dengan kasus Covid-19. Kasus yang dialami di indoneisa sudah mencapai 1,4juta dengan persentase kesembuhan sekitar 81%. Namun, meski sudah dinyatakan sembuh, para pasien masih dibayangi ancaman kerusakan paru-paru, dan berbagai penyakit paru-paru lainnya. Masalah yang terjadi pada pasien lama COVID-19 yang dapat kembali membuat sistem perawatan kesehatan Kembali kewalahan karena jumlah fasilitas kesehatan dan sumber daya yang terbatas harus dapat dimanfaatkan secara efisien. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penggunaan sistem pakar untuk mengidentifikasi penyakit paru-paru yaitu untuk mengidentifikasi penyakit COVID-19 dan penyakit paru-paru lain yang timbul setelah mengidap penyakit COVID-19. Penggunaan sistem pakar ini memiliki beberapa keunggulan salah satunya yaitu hemat biaya, pasien yang ingin mengetahui penyakit yang diderita cukup melakukan identifikasi pada sistem pakar tanpa harus konsultasi dengan dokter secara langsung karena proses diagnostik menjadi sangat cepat, dan memungkinkan pengujian di dalam rumah karena sistem pakar tersebut akan dibangun berbasiskan web sehingga mengurangi resiko penyebaran virus. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya pada penyakit paru-paru tidak mencakup gejala-gejala yang berkaitan dengan COVID-19. Selain itu metode yang akan diusulkan pada penelitian ini adalah Naïve Bayes Classifier untuk mengidentifikasi penyakit berdasarkan gejala dan beberapa data yang dapat digunakan sebagai identifikasi sistem pakar. Metode Naïve Bayes Classifier akan mengasumsikan bahwa ada atau tidaknya suatu data pada suatu penyakit paru-paru dengan lainnya. Sehingga dengan menggunakan metode ini, pada saat memilih data akan mempengaruhi probabilitasnya dan perhitungan yang lebih baik. Metode yang diusulkan memiliki prosentase nilai akurasi yang tinggi jika dibandingkan dengan metode lain yang biasanya digunakan pada sistem pakar. Hasil sistem pakar ini diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah pasien yang perlu ditangani tenaga medis pada saat ingin memeriksa keadaan dirinya. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah pengembangan sistem pakar penyakit paru-paru menggunakan metode naïve bayes classifier. Pengembangan selanjutnya diharapkan sistem pakar juga dapat mengidentifikasi penyakit paru-paru dengan didukung beberapa pendukung keputusan yang lain. Tujuan khusus penelitian ini diharapkan mampu membuat sistem cerdas untuk pelayanan dan penyediaan alat kesehatan. |
Group of Knowledge | : | Ilmu Komputer |
Original Language | : | Bahasa Indonesia |
Level | : | Nasional |
Status | : |
No | Title | Action |
---|---|---|
1 |
penelitian_2093308_acaae1af80e263a29ecdf32ea40e101d.pdf
Document Type : Kontrak
|
View |