Title | : | Makna Tradisi Sekaten dalam Perspektif Relasi Manusia dengan Tuhan |
Author | : |
Dr. Rajiyem, S.I.P., M.Si. (1) |
Date | : | 0 2018 |
Keyword | : | Makna, tradisi Sekaten, relasi manusia dengan Tuhan Makna, tradisi Sekaten, relasi manusia dengan Tuhan |
Abstract | : | Sekaten adalah tradisi atau adat kebiasaan yang diselenggarakan oleh berbagai keraton di Jawa, salah satunya keraton Yogyakarta. Keberadaan Sekaten tidak dapat dipisahkan dari perkembangan agama Islam di tanah Jawa yang dilakukan oleh Walisanga. Fokus upacara tradisi Sekaten pada seperangkat alat musik bernama gamelan yang dibunyikan menjelangan peringatan Maulud Nabi Muhammad. Gamelan Sekaten, prosesi membawa gamelan sekaten dari keraton ke masjid dan sebaliknya, membunyikan gamelan, penyebaran udhik-udhik, dan mendengarkan pembacaan riwayat nabi Muhammad di masjid menjelang malam 12 Rabiul Awal memiliki makna-makna simbolis. Makna-makna yang dibangun menunjukkan relasi manusia dengan Tuhan. Gamelan Sekaten yang terdiri dari berbagai alat musik menandakan harmoni kehidupan manusia. Prosesi keluarnya gamelan dari keraton ke masjid pada siang hari dimaknai sebagai kelahiran manusia. Kembalinya gamelan Sekaten dari masjid ke keraton pada waktu tengah malam menunjukkan kematian atau kembalinya manusia pada Tuhan. Pembacaan riwayat nabi Muhammad menunjukkan pengakuan pada ajaran Islam, pada nabi Muhammad sebagai wakil Tuhan di bumi. Pemilihan tanggal 12 Rabiul Awal menandakan hari kelahiran nabi Muhammad dan awal kehidupan baru. Konstruksi makna diperoleh dari hasil wawancara dengan masyarakat, abdi dalem atau pegawai keraton dan ahli budaya. Keragaman narasumber menyebabkan munculnya variasi dalam memaknai tradisi Sekaten ini. |
Group of Knowledge | : | |
Level | : | Nasional |
Status | : |
Published
|