ACADSTAFF UGM
| Title | : | Pemeliharaan Tahap II Tanaman Meranti dan Penanaman Tanaman Sisipan Kacang Tunggak pada Demplot Penanaman Campur Sengon - Meranti di Wukirsari, Cangkringan, Sleman |
| Author | : |
Ir. Adriana, MP. (1) Prof. Dr. Ir. Suryo Hardiwinoto, M.Agr. (2) Dr. Ir. Budiadi, S.Hut., M.Agr.Sc., IPU (3) Prof. Priyono Suryanto, S.Hut., M.P., Ph.D. (4) Mochamat Gunawan Wibisono, S.Hut.M.Hum., M.Sc. (5) Prof. Widiyatno, S.Hut., M.Sc., Ph.D. (6) |
| Date | : | 9 2020 |
| Abstract | : | Demplot Penanaman Campur Sengon - Meranti di Desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman telah dibangun oleh Tim Laboratorium Silvikultur dan Agroforestri bersama Kelompok Tani Gemilang Dusun Balangan pada tahun 2018. Tanaman meranti pada demplot tersebut, memerlukan pemeliharaan yang intensif karena gulma melimpah dan tumbuh dengan sangat cepat. Tumbuhnya gulma di sekitar tanaman meranti akan mengganggu pertumbuhan tanaman meranti. Gulma harus dihilangkan melalui kegiatan penyiangan. Selain itu perlu dilakukan pendangiran dan pemupukan agar tanaman meranti tumbuh lebih cepat dan lebih baik. Kendala lain yang terjadi pada demplot tersebut yaitu pada beberapa spot di sekitar tanaman meranti menunjukkan kelembaban yang rendah. Oleh karena itu pada tahun 2019, dilakukan Penyuluhan dan Pelatihan Pemeliharaan Tanaman Meranti pada Demplot Penanaman Campur Sengon - Meranti di Desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman. Pemeliharaan meliputi penyiangan, pendangiran dan pemupukan, kemudian ditambah dengan pemulsaan dan pemberian aquasoft untuk menjaga kelembaban tanah pada saat musim kemarau. Adapun penyulaman tanaman meranti telah dilakukan pada saat musim hujan tiba, dengan bibit sulaman yang telah disiapkan di Persemaian Silvikultur Intensif Fakultas Kehutanan UGM, untuk mengganti tanaman meranti yang mati. Frekwensi pemeliharaan tanaman muda meranti pada demplot, perlu dilakukan secara rutin agar pertumbuhan meranti lebih baik. Sedangkan kelembaban tanah yang rendah akan diatasi dengan melakukan penanaman tanaman sisipan, dengan jenis kacang tunggak. Metode pelaksanaan kegiatan diawali dengan pengurusan ijin untuk melakukan pemeliharaan tahap kedua tanaman meranti dan penanaman tanaman sisipan dengan jenis kacang tunggak pada demplot. Kemudian dilakukan orientasi untuk cek tanaman meranti pada demplot yang akan dipelihara dan yang akan disisipi dengan jenis kacang tunggak. Selanjutnya menyiapkan bahan dan alat untuk pemeliharaan dan penanaman tanaman sisipan. Kemudian dilakukan penyuluhan dan pelatihan cara pemeliharaan tanaman meranti tahap kedua dan cara penanaman tanaman sisipan dengan jenis kacang tunggak. |
| Group of Knowledge | : | |
| Original Language | : | |
| Level | : | Nasional |
| Status | : |