Title | : | PEMETAAN KUALITAS UDARA DI WILAYAH DKI JAKARTA BERDASARKAN PENGARUH KEBIJAKAN LALU LINTAS GANJIL GENAP MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 DAN SENTINEL-2 |
Author | : |
NABILLA DWI CHANDRA KUMALA (1) Prof. Dr. Ir. Harintaka, S.T., MT., IPU. ASEAN Eng. (2) |
Date | : | 5 2021 |
Keyword | : | CO,DKI Jakarta,ganjil genap,kualitas udara,PM10 CO,DKI Jakarta,ganjil genap,kualitas udara,PM10 |
Abstract | : | Provinsi DKI Jakarta memiliki jumlah kendaraan bermotor terbanyak di Indonesia pada tahun 2019 dan sebagian besar pencemaran udara bersumber dari penggunaan kendaraan bermotor. Dalam Instruksi Gubernur (Ingub) DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara, salah satu upaya pemerintah daerah dalam percepatan pelaksanaan pengendalian kualitas udara adalah melalui perluasan kebijakan penjatahan ganjil genap. Kebijakan yang berlaku mulai tanggal 9 September 2019 tersebut membatasi 25 ruas jalan di DKI Jakarta. Penelitian ini berfokus pada pemantauan kualitas udara di wilayah DKI Jakarta, kecuali Kepulauan Seribu, saat sebelum dan sesudah diberlakukannya kebijakan tersebut dengan memanfaatkan citra satelit Landsat 8 dan Sentinel-2. Sensor optis dari Landsat 8 dapat digunakan untuk pemetaan kualitas udara. Sebagai data pembanding, digunakan data citra Sentinel-2 yang memiliki karakteristik radiometrik yang cukup serupa. Kualitas udara dimodelkan melalui parameter pencemar udara Partikulat (PM10) dan karbonmonoksida (CO) yang sumbernya didominasi dari kendaraan dan aktivitas jalanan. Pemodelan konsentrasi PM10 dan CO oleh Landsat 8 dibandingkan dengan Sentinel-2 menggunakan perhitungan korelasi Spearman Rank. Pemodelan kualitas udara menggunakan Landsat-8 kemudian dianalisis perubahannya dengan uji Wilcoxon Match Pairs. Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi Spearman Rank, hasil pemodelan kualitas udara dari kedua citra memiliki korelasi. Selain itu, terdapat perbedaan antara kualitas udara, baik PM10 maupun CO, saat sebelum dan sesudah ditetapkannya perluasan kebijakan ganjil genap di DKI Jakarta. Berdasarkan hasil pengolahan, jika data 11 September 2019 dibandingkan dengan data 25 Juli 2019, sekitar 66,55% area di lima kota administrasi di DKI Jakarta mengalami penurunan konsentrasi PM10 dan 92,16% area mengalami penurunan konsentrasi CO. |
Group of Knowledge | : | |
Level | : | Nasional |
Status | : |
Published
|
No | Title | Action |
---|