| Author |
: |
Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P. (1) Wahdan Fitriya, S.Pi., M.Sc. (2) Candra Aryudiawan, S.Pi., M.Sc. (3) Dr. Widiastuti Setyaningsih, S.T.P., M.Sc. (4) |
| Abstract |
: |
Tambakbulusan merupakan satu-satunya desa di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang memiliki wilayah pesisir. Potensi perikanan tangkap di Desa Tambakbulusan didukung dengan ketersediaan armada perikanan tangkap seperti perahu motor tempel yang disertai berbagai jenis alat tangkap. Dengan besarnya potensi sumberdaya perikanan yang ada, maka sebagian besar penduduk di Desa Tambakbulusan menggantungkan sumber pendapatannya pada usaha di sektor perikanan. Selama ini, produksi perikanan di Desa Tambakbulus baik yang berasal dari perikanan tangkap maupun budidaya seperti udang, bandeng, dan kepiting dijual dalam bentuk segar dan sebagiannya telah diolah menjadi aneka produk olahan. Pengembangan produk olahan ikan di Desa Tambakbulusan telah dilakukan oleh perempuan maupun ibu rumah tangga yang telah terlibat dalam PKK Desa, Muslimat NU, Fatayat NU, dan organisasi lainnya. Pada tahun 2018 sudah dilakukan pelatihan terkait diversifikasi olahan ikan oleh Departemen Perikanan UGM dan Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian UGM melalui upaya diversifikasi olahan kering (bakso goreng, amplang, abon ikan, ikan krispi).
Permasalahan utama yang dihadapi usaha pengolahan ikan di Desa Tambakbulusan adalah kualitas produk olahan yang belum memenuhi standar produk yang baik, terutama dari segi sanitasi dan higiene produksi, serta hanya sebagian kecil yang mempunyai perijinan terutama PIRT. Kegiatan hibah pengabdian ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas produksi, terutama dari segi sanitasi dan higiene dengan harapan dapat menjadi pendukung berkembangnya sektor kuliner dan pariwisata di Desa Tambakbulusan. Dampak jangka panjang dari kegiatan hibah ini adalah dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja yang lebih luas. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat Desa Tambakbulusan, dilakukan melalui beberapa program, antara lain (a) sosialisasi; (b) penerapan teknologi tepat guna dalam perbaikan sanitasi dan hygiene produk; (c) melakukan studi banding/studi tiru ke UMKM yang berhasil menyelenggarakan sanitasi dan hygiene usaha; (d) membuat desain ruangan produksi yang efektif, efisien, dan ergonomis; (e) pembuatan pilot plan ruangan produksi yang menerapkan sanitasi dan hygiene yang baik; serta melakukan inisiasi pembuatan sertifikat PIRT. Kegiatan dilaksanakan secara terintegrasi dan terprogram, sehingga tercipta sinergi yang baik antara pemerintah daerah, stake holder, dan perguruan tinggi untuk mewujudkan kawasan desa wisata mandiri di Desa Tambakbulusan.
|
