ACADSTAFF UGM

CREATION
Title : Pengaruh Diameter Leher Resonator Helmholtz pada Alat Pemanen Energi Akustik (Acoustic Energy Harvester) Terhadap Daya Listrik yang Dihasilkan
Author :

Yuanita Fara Abdillah (1) Ikhsan Setiawan, S.Si., M.Si. (2) Prof. Dr. Agung Bambang Setio Utomo, S.U. (3)

Date : 14 2019
Keyword : Acoustic energy harvesting, loudspeaker, Helmholtz resonator, neck diameter Acoustic energy harvesting, loudspeaker, Helmholtz resonator, neck diameter
Abstract : Energi akustik (bunyi) yang terbuang di lingkungan memiliki potensi menjadi salah satu energi alternatif untuk menghasilkan energi listrik. Makalah ini memaparkan tentang studi eksperimental pengaruh diameter leher resonator Helmholtz pada alat pemanen energi akustik terhadap daya listrik yang dihasilkan. Rongga resonator Helmholtz berbentuk kubus berukuran 30 cm ? 30 cm ? 30 cm terbuat dari akrilik. Leher resonator berbentuk silinder sepanjang 8 cm dengan empat variasi diameter yaitu 5,2 cm, 6,9 cm, 8,2 cm, dan 10,4 cm. Loudspeaker jenis subwoofer dengan diameter nominal 6 inci dipasang disisi belakang rongga resonator digunakan sebagai transduser akustik yang mengubah bunyi menjadi arus listrik. Eksperimen dilakukan dengan memberikan gelombang bunyi dengan SPL (sound pressure level) 90 dB dalam rentang frekuensi (20 - 150) Hz dan mengukur tegangan listrik rms keluaran dari loudspeaker pada resistor beban 5,0 ohm. Diperoleh bahwa selalu terdapat dua puncak spektrum frekuensi dengan daya listrik maksimum, yaitu pada 27 Hz dan 55 Hz. Frekuensi-frekuensi puncak ini tidak bergantung pada diameter leher resonator. Di sisi lain, ditemukan bahwa diameter leher yang semakin besar menghasilkan daya listrik yang semakin besar. Daya listrik rms terbesar yang dihasilkan (pada diameter 10,4 cm) adalah 3,03 mW dan 2,25 mW masing-masing pada puncak pertama dan puncak kedua.
Group of Knowledge :
Level : Nasional
Status :
Published
Document
No Title Document Type Action
1 prosiding2019-SNFA-Fara.pdf
Document Type : [PAK] Full Dokumen
[PAK] Full Dokumen View