Abstract |
: |
Kanker adalah salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian setelah penyakit jantung sehingga upaya pencegahan dan pengobatan kanker menjadi semakin penting dilakukan. Beberapa pengobatan kanker telah dilakukan secara intensif meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, terapi hormonal dan imunoterapi. Namun pengobatan dengan cara tersebut memerlukan biaya yang sangat mahal. Selain berdampak negatif terhadap sel normal terapi tersebut juga menimbulkan efek samping yang tidak mengenakkan penderita. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pengembangan obat herbal dan fitofarmaka yang aman dan tidak menimbulkan efek samping, tetapi mempunyai kemampuan antikanker poten dan harga terjangkau.
Curcuma mangga Val., atau dikenal sebagai kunir mangga, banyak digunakan oleh masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya sebagai antikanker. Uji sitotoksik rimpang C. mangga Val. telah dilakukan pada komponen protein dan minyak atsiri rimpang, dan menunjukkan hasil yang positif pada sel kanker Raji, Hela dan T47D. Ekstrak kloroform dan metanol rimpang juga menunjukkan potensi sitotoksik pada 7 macam sel kanker. Hasil uji menunjukkan bahwa kemampuan sitotoksik in vitro komponen minyak atsiri memiliki aktifitas sitotoksik yang lebih kuat. Berdasarkan potensi sitotoksik minyak atsiri dari rimpang C. mangga Val. tersebut di atas, maka perlu dilakukan penelitian pengembangan senyawa aktif dalam minyak atsiri C. mangga Val. menjadi fitofarmaka.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemuliaan galur C. mangga Val. untuk peningkatan kandungan minyak atsiri sebagai zat aktif antikanker melalui optimasi pemupukan, induksi metabolit, dan rekayasa genetika. Teknik rekayasa genetika dilakukan dengan over ekspresi gen yang bertanggung jawab terhadap biosintesis minyak atsiri total, yaitu gen penyandi geranil sintase, sehingga kandungan minyak atsiri sebagai produk akhir akan meningkat dan diharapkan mampu meningkatkan efektivitas terapi. Sementara itu, teknik optimasi dan induksi metabolit dilakukan dengan mengubah komposisi pupuk pada tahap pertumbuhan awal tanaman C. mangga dan penambahan induser metabolit, yaitu senyawa fosfor, yang dilakukan pada bulan sebelum tanaman C. mangga mengalami dormansi.
Hasil optimasi tanaman C. mangga Val kemudian dipanen rimpangnya untuk dilakukan isolasi minyak atsirinya dengan ekstraksi pelarut atau dengan destilasi uap air. Isolat yang dihasilkan diidentifikasi kandungan minyak atsirinya dengan metode Kromatografi Gas-Spektrometri Massa (GC-MS), serta dibandingkan dengan profil ekspresi gen guna mengetahui keberhasilan pembuatan tanaman transgenik C. mangga.
Selain fitofarmaka, penelitian ini akan memberikan luaran publikasi-publikasi dalam jurnal bereputasi terindeks Thompson dan Scopus dan hasil-hasil yang dipresentasikan ke beberapa seminar, beberapa tesis dan disertasi, serta buku yang berjudul: ”Pemuliaan, Budidaya dan Pemanfaatan Kunir mangga (Curcuma mangga Val.) untuk Pengobatan Antikanker”.
Kata kunci : C. mangga, anti kanker, minyak atsiri, pemuliaan galur |