Title | : | Pengembangan Prototipe Alat Tanam Jagung Tugal Dalam di Jawa Tengah |
Author | : |
Prof. Dr. Ir. Bambang Purwantana, M.Agr. (1) Dr. Radi, S.TP., M.Eng. (2) Makbul Hajad, S.T.P., M.Eng., Ph.D. (3) |
Date | : | 21 2020 |
Abstract | : | Pengembangan alat dan mesin pertanian tepat guna khususnya untuk komoditas pertanian jagung di daerah Blora dan Grobogan diharapkan dapat dilakukan guna menjaga produktivitas jagung di Blora dan Grobogan serta meningkatkan efektivtas dan efisiensi pola budidaya jagung di daerah tersebut. Pertanian jagung di Blora dan Grobogan dilakukan hampir sepanjang tahun, terutama pada MT2 dan MT3 sehingga produktivitas dua daerah ini lebih tinggi di banding daerah lainnya di Jawa Tengah. Petani di Blora dan Grobogan sebagian besarnya masih menggunakan peralatan sederhana untuk melakukan penanaman benih jagung. Taju/Tugal adalah pilihan mayoritas atau hampir keseluruhan petani jagung di Blora dan Grobogan. Untuk membuat lubang tanam pada lahan, petani menhentakkan tugal ke tanah beberapa kali sampai pada kedalaman tertentu sebagai media tanam benih jagung. Pada proses penanaman benih, petani juga membutuhkan pengairan awal serta penutupan benih dengan pupuk kandang pada lubang tanam yang telah dibuat. Artinya, selain penugalan, petani juga membutuhkan tenaga untuk pengairan dan pemupukan pada saat penanaman benih. Hal ini tentu tidak efektif dalam proses tanam, selain membutuhkan banyak tenaga, pola penanaman seperti ini juga membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan menggunakan alat mekanis, terutama pada lahan dengan karakteristik kering dan keras saat musim MT2 dan MT3. Sehingga, untuk meningkatkan efektivitas pola tanam benih jagung, perlu dilakukan pengembangan prototipe alat tanam mekanis yang tepat guna, efektif dan efisien untuk digunakan dalam penanaman. Prototipe yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan budaya petani, sehingga pelibatan petani dalam pengembangan prototipe alat tugal mekanis sangat diperlukan guna menghasilkan alat yang efektif, efisien, tepat guna dan dapat diterima dengan baik oleh petani. Untuk itu, pada tahap ini dilakukan pengujian serta demonstrasi prototipe awal tugal mekanis yang telah dirancang guna mendapatkan persepsi serta masukan dari petani dalam proses penyempurnaan desain prototipe yang telah dibuat. Setelah pengujian dan demonstrasi, dilakukan wawancara secara langsung dengan petani terkait persepsi yang petani miliki setelah mencoba menggunakan alat. Ada 3 tipe alat tugal yang didemonstrasikan pada pengujian ini, yaitu: (1) alat tugal tipe dorong, (2) alat tugal dengan hooper, dan (3) alat tugal dalam dengan hooper dan pemberi air. Selain itu, persepsi petani, dinas terkait serta penyuluh lapangan terkait penggunaan tipe tugal dalam juga digali untuk proses pengembangan tugal dalam. |
Group of Knowledge | : | |
Original Language | : | |
Level | : | Nasional |
Status | : |