Title | : | Pengembangan Wilayah Eco Eduwisata melalui Pendekatan Community Based Tourism (CBT) di Desa Tambakbulusan, Kec. Karangtengah, Kab. Demak, Provinsi Jawa Tengah |
Author | : |
Dr.Agr. Cahyo Wulandari, S.P., M.P. (1) Dr. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si. (2) Anes Dwi Jayanti, S.Pi., M.Agr. (3) |
Date | : | 0 2019 |
Abstract | : | Kuliah Kerja Nyata yang diusulkan berada di Desa Tambakbulusan, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini berada di wilayah pesisir pantai utara Jawa. Desa ini memiliki sumber daya alam yang potensial untuk kegiatan budidaya dan industri perikanan serta wisata alam. Selain itu, terdapat pantai bersejarah yang memperindah desa, yaitu Pantai Glagah Wangi yang dikelilingi ekosistem mangrove dengan varietas terbanyak se-Jawa Tengah. Hal tersebut menjadi peluang besar desa untuk dimanfaatkan sebagai objek wisata alam berbasis eko-eduwisata. Namun, besarnya potensi wisata berbasis ekologi dan edukasi tersebut belum dikelola dan dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Lokasi Desa Tambakbulusan yang terletak di muara sungai dan belum selesainya pembangunan tanggul sungai membuat desa ini memiliki riwayat sering tergenang banjir hulu. Hal tersebut menyebabkan banyaknya sampah di sekitar desa sehingga lingkungan desa terkesan kumuh. Banjir juga menyebabkan kerugian para petani tambak yang kolamnya kebanjiran dan juga berakibat menurunnya kualitas tambak karena air banjir seringkali membawa banyak polutan. Selain itu, kesiapan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga perlu ditingkatkan, terutama dalam pengelolaan sampah dan ternak kambing. Banyak masyarakat yang memiliki ternak, namun belum ada upaya perawatan dan penjagaan yang optimal. Hal ini menyebabkan kambing dibiarkan berkeliaran di lingkungan dan memakan berbagai jenis makanan, mulai dari makanan hasil produksi rumah tangga sampai dengan sisa-sisa sampah rumah tangga. Kambing yang berkeliaran meninggalkan urine dan feses di sepanjang jalan yang membuat lingkungan beraroma kurang sedap. Selain itu, potensi kekayaan mangrove dan pantai juga belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini terlihat dari belum terkelolanya kawasan tersebut dengan baik. Selain itu, perlu adanya pengelolaan yang inovatif sehingga menjadi ciri khas Desa Tambakbulusan dibanding dengan wisata pantai-mangrove lainnya yang ada di sepanjang pesisir pantai utara Jawa. Segala masalah tersebut perlu diatasi secara perlahan dan bertahap agar mampu menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. Membangun kesiapan desa wisata dimulai dari akarnya, yaitu masyarakat yang berperan sebagai penggerak utama roda wisata. Tujuan program ini adalah untuk membangun sinergi antara sumber daya manusia dengan potensi eko-eduwisata desa, sehingga mampu mewujudkan desa lestari dan mandiri ekonomi. Optimalisasi sistem Community Based Tourism (CBT) menjadi alternatif solusi untuk meminimalisasi permasalahan lingkungan sekaligus memaksimalkan pengelolaan potensi alam. Optimalisasi CBT dilakukan dengan cara melibatkan langsung kelompok-kelompok masyarakat yang berkaitan dalam mengelola pariwisata. Sebelumnya, dilakukan pula peningkatkan kekuatan dan kesiapan kelembagaan kelompok-kelompok masyarakat dan memperjelas pembagian fungsinya. Pelaksanan kegiatan ini dilakukan melalui berbagai penyuluhan dan pelatihan lapangan sesuai dengan fungsi masing-masing kelompok, yaitu: kelompok sadar wisata sebagai pengelola sarana dan prasarana objek wisata; kelompok nelayan sebagai pengelola transportasi air bagi wisatawan; kelompok mangrove sebagai edukator kekayaan mangrove sekaligus pengelola konservasi dan track mangrove; kelompok UMKM sebagai penyedia sarana kuliner dan souvenir wisata; kelompok tani ikan sebagai pengelola sumber bahan mentah kuliner desa; dan aparat pemerintah desa melalui BUMDES yang berperan sebagai poros utama pengelolaan desa wisata. Peningkatan kesiapan masyarakat secara umum dalam mewujudkan desa wisata juga perlu dilakukan untuk meminimalisir permasalahan lingkungan dan membuka peluang ekonomi bagi masyarakat. Melalui penerapan CBT di Desa Tambakbulusan diharapkan mampu meningkatkan kesiapan kelompok masyarakat, meningkatkan kepuasan pengunjung wisata, meningkatkan jangkauan promosi dan meningkatkan Pendapatan Asli Desa secara bertahap. Kata kunci: Community Based Tourism; eko-eduwisata; mangrove ;UMKM; Tambakbulusan |
Group of Knowledge | : | |
Original Language | : | |
Level | : | Nasional |
Status | : |