Title | : | Pengukuran Frekuensi Bunyi Bonang Barung Laras Pelog Gamelan Jawa Menggunakan Perangkat Lunak Visual Analyser |
Author | : |
Prof. Dr. Mitrayana, S.Si., M.Si. (1) |
Date | : | 2016 |
Abstract | : | Musik tradisional merupakan musik yang hidup di masyarakat yang dipertahankan sebagai sarana hiburan. Indonesia merupakan negara yang kaya akan seni musik tradisional. Keberadaan musik tradisional tergeser oleh perkembangan jenis musik barat seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B yang membawa pengaruh besar dalam dunia musik Indonesia. Perkembangan tersebut membuat masyarakat khususnya generasi muda melupakan keberadaan seni musik tradisional, sehingga seni musik tradisional terpinggirkan dan dianggap kuno. Keberadaan musik tradisional yang dianggap kuno tersebut membuat generasi muda saat ini tidak mengenali peralatan musik tradisional nusantara yang justru sangat dikagumi oleh budayawan asing. Salah satunya adalah gamelan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik frekuensi dari gamelan khususnya Bonang Barung Laras Pelog. Bonang Barung Laras Pelog merupakan salah satu perangkat gamelan yang belum memiliki standar frekuensi nada seperti pada alat-alat musik modern. Penalaan frekuensi nada pada gamelan dilakukan oleh para ahli secara tradisional dengan cara kira-kira berdasarkan pengalaman dan hanya mengandalkan pendengaran dan perasaan untuk mencocokkan frekuensi nada. Metode tersebut membuat setiap gamelan memiliki frekuensi nada yang tidak seragam. Telah dilakukan pengukuran frekuensi bunyi bonang barung laras pelog menggunakan perangkat lunak Visual Analyser”. Pengukuran dilakukan pada tiga (3) sampel (pangkon) Bonang Barung Laras Pelog yang berbeda. Terbukti bahwa frekuensi resonansi (f0) setiap wilahan pada ketiga pangkon Bonang Barung Laras Pelog menujukkan ketidak seragaman, kecuali pada Bonang II dan III untuk wilahan 5, 4’, 6’, dan 7’. Ketidak seragaman tersebut memberi gambaran bahwa secara umum frekuensi nada gamelan tidak memiliki standar yang jelas. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidak seragaman frekuensi resonansi (f0) pada ketiga pangkon Bonang Barung Laras Pelog adalah ketidak seragaman ukuran, jenis, dan kualitas bahan yang tergantung dari teknik pembuatan dan komposisi bahan baku yang digunakan. |
Group of Knowledge | : | Fisika |
Original Language | : | |
Level | : | Nasional |
Status | : |
No | Title | Action |
---|