Title | : | Evaluasi Program INSPIRASI Berkualitas dan PINTAR Penggerak di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah: Midline |
Author | : | |
Date | : | 16 2023 |
Abstract | : | Selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dalam aspek pendidikan sebagaimana tercermin dalam SDGs 4.0, pemerintah Indonesia mulai meletakkan kompetensi dasar literasi dan numerasi peserta didik sebagai fokus utama standar kompetensi lulusan untuk jenjang pendidikan dasar melalui PP No. 57/2021. Terlebih, pemeringkatan skor PISA Indonesia pada kurun waktu sepuluh tahun terakhir tergolong sangat rendah apabila dibandingkan beberapa negara tetangga. Dengan demikian, dapat dimaknai pula bahwa peningkatan skor literasi dan numerasi siswa di pendidikan dasar merupakan salah satu prioritas dalam sistem pendidikan Indonesia. Dengan tujuan yang serupa, Tanoto Foundation menerapkan program PINTAR Penggerak yang berbasis pendekatan menyeluruh yang dikenal sebagai Whole School Development. Sementara itu, INSPIRASI Foundation melalui program INSPIRASI Berkualitas menerapkan pendekatan berbasis kepemimpinan kepala sekolah. Efektivitas kedua program ini kemudian dianalisis lebih lanjut berupa studi komparasi dalam kerangka monitoring dan evaluasi, baik yang berupa intermediate outcome (kinerja kepala sekolah dan guru) maupun final outcome (capaian hasil belajar siswa). Untuk periode midline, analisis akan berfokus pada intermediate outcome untuk selanjutnya dilakukan identifikasi faktor pendukung dan penghambat tercapainya final outcome. Adapun pada awalnya, Tim Peneliti melakukan pemetaan indikator bersama yang telah ditetapkan saat baseline, yakni kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah dan penerapan metode pembelajaran aktif oleh guru di dalam kelas, yang selanjutnya akan dibandingkan antara kelompok PINTAR, INSPIRASI, maupun Kontrol. Temuan indikator bersama untuk aspek kepemimpinan kepala sekolah terkait fungsi pembelajaran menunjukkan bahwa penerapan praktik baik lebih banyak dilakukan oleh sekolah-sekolah di kedua area intervensi apabila dibandingkan dengan kelompok Kontrol. Secara spesifik, klaster INSPIRASI mengungguli kedua kelompok lainnya dalam hal supervisi kepala sekolah yang melihat kesesuaian RPP dengan praktik di kelas serta mentoring kepada guru. Faktor utama yang dapat menjadi penyebabnya adalah fokus intervensi kelompok INSPIRASI yang secara langsung ditujukan untuk kepala sekolah. Selain itu, materi intervensi yang diberikan kepada kepala sekolah di klaster ini tidak hanya berbasis hard skill tetapi juga soft skill. Sementara itu, indikator bersama untuk memonitor kemampuan pedagogik guru dalam menerapkan sistem pembelajaran aktif tidak menunjukkan pola yang menunjukkan ‘keunggulan’ secara kuantitatif di antara kedua kelompok intervensi berdasarkan poin-poin indikator yang telah ditetapkan. Dalam konteks pembelajaran literasi, sekolah-sekolah di kelompok PINTAR tampak lebih banyak yang menerapkan indikator yang ditetapkan untuk analisis komparatif. Hal ini tampaknya selaras dengan temuan aspek budaya baca yang telah dikembangkan di sekolah-sekolah kelompok PINTAR. Beberapa diantaranya ialah adanya Pojok Baca serta unit perpustakaan yang lebih aktif. Di sisi lain, untuk pembelajaran numerasi, sekolah-sekolah di kelompok Kontrol tampak lebih banyak yang menerapkan indikator operasional yang diperbandingkan. Terlebih, sekolah-sekolah di kelompok Kontrol masih lebih unggul untuk aspek mengaitkan materi pembelajaran numerasi dengan kehidupan sehari-hari yang mana nilainya signifikan secara statistik. Dengan demikian, efektivitas dampak kedua program terhadap intermediate outcome di tingkat guru masih membutuhkan tinjauan lebih lanjut, baik dalam aspek intervensi program maupun dalam aspek kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Adapun untuk indikator tambahan, sekolah-sekolah di kelompok PINTAR masih lebih banyak yang menerapkan inovasi di bidang literasi, terutama untuk yang terkait dengan pengembangan budaya baca. Sebagaimana diketahui, budaya baca sendiri merupakan salah satu faktor krusial yang dapat meningkatkan capaian hasil literasi siswa dalam kaitannya dengan aspek manajemen sekolah. Selain itu, sekolah-sekolah di kelompok PINTAR juga lebih banyak yang melibatkan partisipasi aktif orang tua dalam aktivitas sekolah. Sebagai penutup, diperlukan monitoring dan evaluasi lanjutan untuk memperbandingkan dampak setelah kedua program berakhir sebelum akhirnya menentukan intervensi mana yang lebih efektif dalam mencapai tujuan akhir berupa peningkatan hasil belajar siswa. Monitoting lanjutan menjadi krusial menginngat adanya implikasi dari validitas eksternal sebagai akibat dari tujuan kedua program intervensi yang serupa, sedangkan desain intervensi program INSPIRASI Berkualitas yang bersifat adaptive dan melakukan beberapa perubahan skema intervensi apabila dibandingkan dengan desain yang ditetapkan saat baseline. |
Group of Knowledge | : | Bidang Ekonomi Lain Yang Belum Tercantum |
Original Language | : | Bahasa Indonesia |
Level | : | Nasional |
Status | : |
No | Title | Action |
---|---|---|
1 |
Laporan Midline_v2_cover_OK.pdf
Document Type : Laporan penelitian
|
View |
2 |
10067_Penambahan tim pelaksana Studi Komparasi Program Inspirasi & Pintar Penggerak di Kab Tegal_Yayasan Inspirasi (1).PDF
Document Type : Surat tugas
|
View |
3 |
65b0a3594b2a5fce0221d3e29ae82ea1fb77b428.pdf
Document Type : Kontrak
|
View |
4 |
9035 - Perunahan keputusan Studi Komparasi program inspirasi n pintar penggerak di Kab Tegal (2) (4).PDF
Document Type : Surat tugas
|
View |