Title | : | The Effect of Small Format Aerial Photographs Overlay Configuration on the Quality of the 3D Model (Case Study of Plaosan Temple) |
Author | : |
Rendy Putra Maretika, S.Si., M.Sc. (1) Dr. Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si. (2) |
Date | : | 26 2019 |
Keyword | : | Unmanned Aerial Vehicle (UAV), Foto Udara Format Kecil (FUFK), Konfigurasi Pertampalan, Model 3D Unmanned Aerial Vehicle (UAV), Foto Udara Format Kecil (FUFK), Konfigurasi Pertampalan, Model 3D |
Abstract | : | Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau yang dikenal sebagai drone, saat ini tengah menjadi trend yang banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang, mulai dari sekedar hobi hingga pekerjaan pemotretan udara yang ditujukan untuk melakukan akuisisi Foto Udara Format Kecil (FUFK). Di pasaran saat ini, banyak UAV yang sudah disertai dengan kamera, Global Positioning System (GPS) dan sistem autopilot. Dengan adanya sistem autopilot ini, tentu saja user akan lebih mudah dalam mengoperasikan UAV untuk melakukan pemotretan udara. User dapat dengan mudah menyusun jalur terbang dengan mengatur tinggi terbang, konfigurasi pertampalan dsb. Namun demikian, bagaimanakah konfigurasi pertampalan FUFK yang paling ideal digunakan untuk melakukan rekonstruksi model 3D? Penelitian ini bermaksud melakukan simulasi untuk mengkaji pengaruh konfigurasi pertampalan FUFK terhadap kualitas model 3D yang dihasilkan. Adapun untuk melakukan simulasi dalam penelitian ini, dipilih salah satu obyek dengan konfigurasi permukaan yang cukup variatif, yaitu Candi Plaosan. Dengan konfigurasi pemukaan Candi Plaosan yang cukup variatif ini, dapat dilihat adanya perbedaan yang cukup signifikan pada model 3D yang berhasil direkonstruksi dari 14 simulasi akuisisi FUFK dengan berbagai konfigurasi pertampalan. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa semakin sempit persentase pertampalan akan menghasilkan FUFK yang lebih sedikit, sehingga waktu pemrosesannya relatif lebih cepat dengan konsekuensi model 3D yang dihasilkan menjadi kurang maksimal karena rentan terjadi gap yang dapat menyebabkan tidak semua detail candi dapat terwakili dengan baik. Sebaliknya, semakin luas konfigurasi pertampalan pada umumnya akan menghasilkan model 3D yang relatif lebih detail. Namun demikian, terlalu besar persentase pertampalan ternyata juga tidak selalu memberikan hasil yang lebih baik. Secara visual, dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa model 3D terbaik dihasilkan berdasarkan FUFK dari simulasi ke 13 dengan konfigurasi pertampalan sebesar 80% untuk endlap dan 90% untuk sidelap. Konfigurasi 90% endlap dan 90% sidelap sebagai konfigurasi overlap terluas pada simulasi dalam penelitian ini terntaya tidak memberikan hasil yang terbaik. Selain itu, FUFK yang harus diolah menjadi terlalu banyak, sehingga waktu pengolahan datanya akan semakin lama karena terjadi banyak redundansi data. |
Group of Knowledge | : | Geografi |
Original Language | : | Bahasa Indonesia |
Level | : | Internasional |
Status | : |
Draft
|
No | Title | Action |
---|