Abstract |
: |
Refleks batuk berdahak dapat disebabkan oleh mukus yang berlebih pada saluran pernapasan. Produk OB merupakan produk sirup dengan indikasi meredakan batuk. Bahan herbal dalam Produk OB telah lama dimanfaatkan secara empiris untuk mengobati batuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian Produk OB terhadap tingkat sekresi mukus pada trakea mencit.
Penelitian uji ekspektoran dilakukan menggunakan mencit jantan galur Balb/c yang dibagi dalam 8 kelompok perlakuan: kontrol negatif, kontrol plasebo Produk OB, kontrol positif ketotifen 0,26 mg/kgBB, GG 156 mg/kgBB dan 4 kelompok dosis Produk OB masing-masing 2,93; 5,85; 11,70 dan 23,40 ml/kgBB. Induksi sekresi mukus menggunakan amonium klorida 5 mg/kgBB p.o. Mencit diinjeksi phenol red 500 mg/kgBB i.p dan dikorbankan 30 menit setelahnya. Konsentrasi phenol red pada trakea dianalisis secara spektrofotometri pada panjang gelombang 558 nm. Data konsentrasi phenol red dianalisis dengan Shapiro-Wilk Test, Kruskal-Wallis Test dan Mann-Whitney Test pada taraf signifikansi 95%. Sedangkan uji antitudisf dilaksanakan dengan menggunakan hewan uji marmut (Cavia porcellus) sebanyak 30 ekor yang diinduksi dengan asam sitrat 7,5%. Hewan uji terbagi dalam 6 kelompok masing-masing kelompok 5 ekor. Kelompok I, kontrol negatif, diberi perlakuan akuades 2 ml. Kelompok II, kelompok perlakuan plasebo 2 ml/kgBB. Kelompok III, kelompok kontrol positif, diberi perlakuan kodein dosis 20 mg/kgBB. Kelompok IV, V dan VI kelompok perlakuan SOBP dengan dosis berturut-turut 1,75; 3,5; dan 7 ml/kgBB. 1 jam setelah pemejanan, hewan uji diinduksi batuk menggunakan asam sitrat 7,5% selama 5 menit dengan alat nebulizer. Sehari sebelumnya, dilakukan perlakuan tanpa pemejanan agar diperoleh baseline batuk, Penelitian dilakukan selama 7 hari berturut-turut. Jumlah batuk teramati selama 5 menit kemudian dicatat dan penekanan batuk (%) diperoleh dengan membandingkan jumlah batuk perlakuan dengan baseline batuk. Persentase penekanan batuk dirata-rata dan hasilnya dianalisis menggunakan uji ANOVA.
Hasil penelitian uji terhadap tingkat sekresi mukus menunjukkan pemberian Produk OB dosis 2,93 ml/kgBB meningkatkan sekresi mukus (ekspektoran) secara signifikan pada trakea mencit. Produk OB dosis 5,85 dan 11,70 ml/kgBB tidak memberikan efek signifikan serta dosis 23,40 ml/kgBB menekan sekresi mukus secara signifikan. Disimpulkan bahwa Produk OB memberikan efek stimulasi sekresi mukus (ekspektoran) pada dosis 2,93 ml/kgBB serta efek penghambatan sekresi mukus (anti inflamasi/anti alergi) pada dosis 23,40 ml/kgBB. Sedangkan hasil penelitian antitusif menunjukkan, produk OB memberikan efek aktivitas antitusif pada hewan uji marmut terinduksi asam sitrat dengan dosis optimal 3,5 ml/kgB ditandai dengan peningkatan signifikan aktivitas antitusif (p<0,05) seiring bertambahnya dosis terhadap kelompok kontrol negatif dan plasebo. Produk OB dosis 1,75 ml/kgBB; 3,5 ml/kgBB; dan 7 ml/kgBB berturut-turut mampu memberikan penekanan batuk sebesar 30,60%; 65,98%; dan 68,40%.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dosis optimum untuk aktivitas antitusif sirup OB poliherbal adalah dosis 3.5 ml/kgBB. Jadi dosis efektif sebagai antitusif dan ekspektoran produk OB herbal berkisar 3-3.5 ml/kg BB atau setara dengan 40 ml (manusia) atau sekitar 3 kali sendok takar (15 ml). |